ARTIKEL ~ SAATNYA SANTRI BERDASI


SAATNYA SANTRI BERDASI
Oleh: 
Nurul Azmi 
Santriwati kelas 2 SMA 
Pesantren Terpadu Al-Mujaddid Sabang


Ilustrasi Santri Berdasi

Keadaan negara kita saat ini benar-benar mengharukan, kerusakan terjadi di mana-mana menyebar luas namun tidak ada yang peduli. Para pejabat tidak lagi mau meneriakkan ketidakadilan, para politikus tidak lagi berani membela kebenaran,bahkan para hakim tidak lagi bijak dalam memutuskan sebuah perkara.

Tidak hanya itu, bahkan masing-masing masyarakat kini tidak lagi memiliki kesadaran untuk berjuang membela keadilan melainkan mereka mau menjual harga diri mereka demi jabatan. Kewajiban menyejahterakan Negara tidak hanya ada ditangan para pemimpin dan pejabat, namun semua masyarakat memiliki kewajiban untuk berjuang menyejahterakan  Negara, begitulah konsep yang mesti kita bangun bersama.

Kesejahteraan Negara tidak hanya ada ditangan para pejabat Negara, layaknya jika ada kebakaran, yang bertugas untuk berteriak tidak hanya para petugas kebakaran. Namun semua orang yang menyaksikan kejadian ini memiliki kewajiban untuk berteriak. Negara ini adalah  amanat dari para pejuang serta pahlawan-pahlawan terdahulu yang telah berjuang merebut kemerdekaan demi anak cucu mereka dari tangan para penjajah untuk dapat terus diperjuangkan dan dibela oleh generasi-generasi setelah mereka karena Negara kita bukanlah warisan yang bisa dijadikan sebagai alat untuk memperkaya diri.

Namun pemimpin Negara saat ini tidak bisa menjadi teladan bagi rakyat-rakyatnya, ia hanya mampu berpidato tetapi tidak mampu untuk melakukan sebuah tindakan yang hebat. Salah satu kejadian yang memalukan di negara ini ialah beberapa pejabat Negara tidak bisa mengaji, bahkan diantaranya juga tidak bisa mengucapkan laa haula wala quwwata illa billah bahkan terucap menjadi laa kalau-kalau kata ila bilah. Seperti yang kita ketahui, banyak orang-orang yang tidak memiliki ilmu menjadi pemimpin-pemimpin yang besar. Sehingga berakibat fatal bagi seluruh masyarakat bahkan itu akan menjadi ancaman bagi Negara ini sendiri.

Peran masyarakat dalam menentukan pemimpin mereka sangatlah penting demi masa depan rakyat itu sendiri untuk beberapa tahun kedepan. Oleh karena itu dalam  menentukan pemimpin yang baik dibutuhkan masyarakat yang berilmu dan mau berpikir kritis dalam memilih pemimpin yang baik bagi mereka dan kesejahteraan mereka. Namun ketika masyarakat tidak berilmu sehingga suara-suara mereka dapat dibeli oleh oleh orang-orang yang berwajah kelinci. Hal ini menjadi awal dari semua kerusakan dan akhirnya rakyat jugalah yang terkena akibat dari perbuatannya menjadikan mereka sengsara karena mereka salah memilih pemimpin yang baik dan tidak berilmu bahkan pemimpin yang merek pilih ternyata rela menghina harga diri Negara demi kebahagiaan pribadi atau kelompok.

Pemimpin yang diharapkan masyarakat adalah pemimpin yang tidak hanya mampu untuk berjanji dan berjanji. Namun yang diharapkan masyarakat adalah pemimpin yang mampu melindungi rakyat dengan penuh kewibawaan dan pemimpin yang berani menjadi orang yang mampu membakar semangat rakyat bukan pemimpin yang hanya bisa berpidato dan tersenyum seakan-akan segala keadaan akan baik-baik saja. Di sinilah seorang santri yang berpendidikan serta berilmu menjadi solusi yang penulis tawarkan untuk perubahan wajah demokrasi di Indonesia. Menanamkan kesadaran bagi santri agar mampu untuk menjadi politikus berprestasi serta berbudi pekerti yang luhur dalam memimpin bangsanya dengan penuh perjuangan.

Santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren mesti akan menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dengan berbagai ilmu yang telah ia pelajari di pondok pesantren dan mengamalkannya di lingkungan sekitarnya. Setiap ilmu yang telah didapat oleh seorang santri dari pesantren diharapkan akan menjadi bekal bagi dirinya dalam berbaur  di dalam masyarakat.

Peran pesantren menjadi begitu penting dalam mendidik para santri yang berilmu luas dan berpikiran cerdas. Namun tidak cukup hanya demikian, santri juga mesti memiliki kemampuan dalam seni bela diri yang dapat kita temukan di pesantren-pesantren. Sehingga ia dapat membela dirinya serta orang-orang di sekitarnya. Pesantren berperan penting dalam menghasilkan kader umat yang berbudi tinggi serta berjiwa islami. Sehingga mereka akan memimpin dengan hati dan berjuang demi harga diri bukan malah menjual harga diri negara  demi kepentingan pribadi.

            Permasalahan yang kerap terjadi saat ini di Negara kita adalah banyak santri yang berpendidikan tinggi dan berilmu agama yang luas namun tidak mau membela kebenaran, tidak mau terjun ke bidang politik serta tidak mau melawan kemungkaran. Bahkan mereka lebih memilih untuk menetap didalam pesantren serta meneruskan perjuangan para kyai-kyai ataupun tengku-tengku mereka. Geginilah frame pemikiran santri-santri saat ini.

            Saat ini betapa banyak santri yang terkekang oleh pemikiran- pemikiran tengku mereka ataupun para guru mereka yang melarang mereka untuk turun ke dalam dunia politik ataupun urusan duniawi yang lain. Karena ada sebagian orang berfikir bahwa urusan dunia dan akhirat tidak boleh disatukan, pemikiran ini memberi pemahaman bahwa semua santri mesti memilih urusan akhirat dan tidak boleh turun mengurusi urusan politik serta urusan yang dianggap hanya bersifat administratif. Sehingga ketika ada santri yang memiliki kemampuan dalam berpolitik akan terkubur oleh pemikiran yang seperti ini.

            Sesungguhnya pemahaman bahwa  urusan duniawi dan akhirat tidak oleh disatukan adalah hasil dari pemikiran para misionaris  yang memasuki  pemikiran orang-orang islam sejak zaman dahulu. Pemikiran ini dibentuk untuk mempengaruhi pemikiran orang-orang islam untuk senantiasa memilih aktifitas di dalam masjid untuk melemahlah kekuatan orang islam di bidang politik. Melalui kelemahan inilah orang lain dapat dengan mudah mengalahkan orang-orang islam.

            Padahal kalau kita mau berfikir seharusnya santri mesti terjun ke dunia politik untuk mensejahterakan rakyat dengan penuh pengabdian bukan demi jabatan. Namun tidak cukup jika santri hanya turun di dunia politik, tetapi santri juga harus bekerja sama dalam membagi tugas untuk bersama-sama mensejahterakan umat. Dengan begitu kita mampu membangun negara berdasarkan ilmu yang tidak hanya dimiliki sendiri namun untuk dikembangkan demi kesejahteraan bangsa serta agama.

            Peran santri menjadi orang yang sangat penting dalam mensejahterakan umat. Menjadi polisi yang jujur dan berani untuk membela hak rakyat, menjadi para TNI  yang berani melindungi tanah air, menjadi jurnalis yang menyampaikan kebenaran, serta menjadi guru untuk mendidik anak-anak bangsa agar berilmu serta memiliki jiwa cinta tanah air.

            Karena Indonesia membutuhkan para santri yang intelektual yang mau membela tanah air bukan hanya diam menunggu orang lain datang untuk berjuang. Saat ini banyak santri yang tidak mau terjun ke dunia politik, dunia jurnalis serta menjadi aparatur keamanan Negara yang berwibawa ataupun di bidang-bidang lain sebagainya. Alasan mereka adalah bahwa mereka merasa takut jika tidak mampu untuk berlaku adil dan sebagainya.

            Padahal dunia politik membutuhkan para santri yang berfikir kritis, yang mempunyai ilmu politik yang baik, serta bekerja dengan hati membela karena harga diri. Andai para santri mau terjun ke dunia politik dan menguasai semua tatanan politik, menjadi menteri, menjadi gubernur dan bupati, bahkan menjadi presiden. Sehingga mereka dapat menguasai semua kekuasaan dan bekerja  berdasarkan nilai-nilai agama islam serta memimpin dengan penuh keadilan dengan kebijakan-kebijakan yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih maju. Bukan malah meminta dikasihani oleh Negara lain.

            Santri mesti juga berjuang menjadi  aparatur keamanan Negara, menjadi TNI serta polisi-polisi dan membela tanah air dengan semangat jihad yang besar serta membara. Membela kebenaran dan mencegah kemungkaran juga merupakan kewajiban bagi seluruh santri. Maka sebuah kewajiban bagi para santri untuk turut ikut dalam pertahanan Negara.

            Namun semua itu tidaklah cukup untuk dapat  menghasilkan kekuatan yang luar biasa diantara kita, karena santri juga mesti mempunyai keahlian dalam menguasai media, baik media tulis maupun media sosial. Karena bangsa kita membutuhkan orang-orang yang mau menuangkan pemikirannya ke dalam media tulis maupun dunia sosial agar semua orang ikut mencerna dan mengembangkan pemikirannya. Dengan begitu kita dapat membangun negara secara berjamaah dan saling melengkapi satu sama lain.
           
Menguasai media adalah hal yang penting dalam penyebaran informasi-informasi bagi seluruh warga Indonesia agar semua orang tahu bagaimana keadaan Negara mereka saat ini. Tidak hanya itu dengan menguasai media sosial santri dapat dengan cerdas menyaring informasi-informasi dan memilah antara berita fakta ataupun berita bohong, dengan begitu mereka dapat menentang kebohongan-kebohongan dari berbagai sumber. Sehingga tidak akan ada lagi berita palsu yang terus menyebar dengan bebas.

            Namun jika semua santri turun ke dunia politik dan sebagainya dan berlomba-lomba meninggalkan pondok. Sehingga tidak ada lagi yang mau menetap di pesantren-pesantren dan meneruskan perjuangan para kyai dan ulama juga tidak dapat menghasilkan keadaan yang stabil, karena mesti ada diantara para santri yang akan menjadi penerus dari para kyai serta ulama terdahulu untuk meneruskan perjuangan mereka dan besinergi dengan para pemimpin yang lahir dari rahim gubuk sederhana di surau-surau pengajian tersebut.

            Karena peran santri tidak hanya di dunia luar, namun mesti ada para santri yang menetap di pesantren-pesantren dan dayah-dayah untuk kembali mendidik anak-anak bangsa agar pendidikan tidak terhenti karena generasi yang baik hanya akan lahir dari pendidikan yang baik pula. Oleh sebab itu para santri memiliki kewajiban untuk mendidik generasi muda agar tumbuh menjadi generasi yang intelektual dan berkarakter mulia, karena mereka adalah harapan bangsa dan masa depan bangsa ini ada di tangan mereka.

Peran santri bagi ummat

Menjadi imam di tengah-tengah masyarakat. Ketika para santri telah menyelesaikan pendidikannya dan turun ke dalam masyarakat, santri menjadi orang yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Semua masyarakat menaruh harapan pada santri untuk menjadi imam  dan pemimpin-pemimpin di tengah masyarakat.

Santri menjadi kepercayaan masyarakat  untuk menjadi imam, karena masyarakat tahu bahwa santri akan menjadi orang yang lebih paham tentang agama. Dengan begitu sebagai seorang santri, patut halnya untuk menuntut ilmu yang rajin dan sungguh-sungguh dalam mengamalkannya sehingga dapat membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.

Menjadi guru bagi generasi muda. peran bagi seorang yang memiliki ilmu ialah  menjadi kepercayaan masyarakat untuk mendidik anak-anak mereka. Disini peran santri  sangat penting dalam mencerdaskan generasi muda dan mendidik generasi  muda untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berpikiran terbuka, serta menjadi orang yang memiliki jiwa mau berjuang dan membela kebenaran. Karena itu santri semestinya mewariskan ilmunya yang bermanfaat bagi generasi setelahnya.

Selanjutnya Santri juga berperan bagi masyarakat untuk bertanya tentang berbagai hukum dalam syariah. ketidak pahaman mereka pada sebagian hukum menjadikan mereka tidak akan segan untuk bertanya. Karena santri dipercaya masyarakat bahwa mereka paham dan mengerti serta tahu berbagi hukum-hukum di dalam agama. Karena pra santri yang tinggal di pondok pesantren ataupun dayah telah mempelajari berbagai ilmu yang membahas persoalan agama serta kaidah-kaidah hukum dalam syariah.

Santri menjadi barisan yang terdepan di dalam masyarakat. Peran santri semakin penting dalam masyarakat, tidak hanya sebagai imam ataupun guru bagi masyarakat namun santri merupakan barisan yang paling depan di dalam masyarakat untuk membela dan memperjuangkan agama. Santri akan menjadi pemimpin bagi masyarakat untuk berjihad dalam memperjuangkan keadilan dan berjihad memperjuangkan harga diri bangsa serta berjihad melawan kemungkaran.
 
Santri mesti berani untuk melangkah maju dan menatap kemungkaran tanpa rasa takut,.menghapus kebohongan serta memberantas ketidak adilan di muka bumi ini,mengangkat pedang dan memperjuangkan kebenaran.Semangat yang membara dari santri sangatlah diinginkan masyarakat dalam membela agama dan bangsa sehingga semangat itu akan menular kepada generasi-generasi lainnya untuk terus mempertahankan bangsa dan agama.Karena satu-satunya harapan bangsa dan agama ada di tangan generasi muda.
 
Santri merupakan pemimpin idaman. Kepemimpinan adalah elemen penting yang tidak dimiliki umat islam pada zaman sekarang. Saat ini kita hidup dalam krisis yang disebabkan ketiadaan poros yang membuatnya logis dan harmonis. Kita harus menyadari bahwa wacana mencetak pemimpin adalah wacana umat, umat islam dengan semua lembaga yang demikian harus berusaha bangkit dan memecahkan berbagai masalah yang membelit keadaan kita.Karena masa depan umat tergantung kepada jenis pemimpin umat itu sendiri.

Allah menunjukkan bahwa masyarakat hendaknya memilih pemimpin yang berkarakter khalifah sebagaimana dalam surah Al-Baqarah ayat 30 dan Shad ayat 26 yang berisi bahwa Allah meminta kepada umat manusia untuk memilih pemimpin dengan latar belakang yang bersih dari perilaku membuat kerusakan di atas bumi, tidak menumpahkan darah, berbuat adil serta tidak mengikuti  hawa nafsu.

Sebagai seorang yang mengetahui hukum santri menjadi seorang pemimpin yang diidamkan oleh rakyat yang diharapkan dapat membawa rakyat ke arah yang lebih cerah. Dengan mengamalkan konsep yang telah diajarkan islam, santri akan menjadi pemimpin yang terpercaya tanpa khawatir akan menjadi tikus kantor.

Memimpin dengan konsep yang diajarkan islam adalah langkah sempurna.Dengan konsep ini,Negara akan berevolusi menjadi Negara yang makmur dan sejahtera,konsep ini menjadi konsep yang mesti diamalkan oleh setiap pemimpin negri ini.Konsep itu adalah jujur,amanah,cerdas,serta menyampaikan.

Konsep yang  pertama adalah jujur.Negara kita membutuhkan pemimpin yang jujur karena pemimpin yang jujur sangatlah sulit kita dapatkan saat ini. karena kejujuran  sudah terbeli oleh kebohongan dan tidak lagi melekat di hati para pemimpin.

Konsep kedua adalah amanah. Pemimpin yang amanah akan memimpin dengan hati bukan menjual harga diri. Negara merupakan tanggung jawab semua orang, namun Negara juga merupakan amanat terbesar bagi seorang pemimpin. Seandainya seorang pemimpin tidak mampu menanggung amanat yang besar tersebut maka Negara akan hancur. Jangan biarkan Negara ini hancur di tangan orang-orang bodoh dan tidak peduli akan kesejahteraan umat melainkan mementingkan kesejahteraan pribadi.

Konsep ketiga adalah cerdas. Seorang pemimpin yang cerdas akan memimpin dengan penuh  prestasi, visi serta idealisme yang tinggi sehingga menciptakan kemajuan yang luar biasa bagi Negara.

Konsep keempat adalah  konsep penyampaian. Konsep ini adalah konsep yang menunjang kepercayaan masyarakat kepada pemimpin mereka. Kerena pemimpin yang baik akan menyampaikan segala sesuatu yang dapat membawa perubahan dan meningkatkan semangat masyarakat.Tanpa penyampaian yang mengandung hikmah dan sirat makna tidak akan membuat masyarakat paham dan tahu kondisi Negara saat ini.Dengan begitu masyarakat tidak akan tahu apa yang mesti mereka lakukan untuk memperbaiki keadaan.

            Kini saatnya santri menampakkan taringnya ke dunia luar dan mulai kita berperan aktif di segala bidang untuk dapat saling melengkapi dalam membangun Negara warisan para pejuang kemerdekaan. Kita bangkit bukan berarti kita meninggalkan sarung sebagai identitas kita, tetapi kita mencoba untuk menggunakan busana baru berbalut dasi di depan meja kabinet. Bermusyawarah untuk merumuskan undang-undang atas kepentingan bersama, melaksanakan tugas negara dalam melindungi kesejahtraan nusa dan bangsa dari jajahan asing.



Penulis: Nurul Azmi

bagus kan? ayo komen

0 Komentar