PELITA HATIKU

 

 

PENULIS : KHAIRA ULFIA

Santri kelas 6 KMI Pesantren Terpadu Al Mujaddid

 

Jika saja masih anak-anak ketika kata-kata "Emansipasi" belum ada bunyinya, belum berarti lagi bagi pendengaran saya, karangan dan kitab-kitab tentang kebangunan kaum putri masih jauh dari angan-angan saja, tetapi dikala itu telah hidup didalam hati sanubarai saya satu keinginan yang kian lama kian kuat, ialah keinginan akan bebas, merdeka, berdiri sendiri.

Kegembiraannya pada hal-hal terkecil adalah seperti anak kecil. Ada hari-hari ketika dia berlari di kebun, seperti anak sepuluh tahun, setelah kupu-kupu atau lalat naga. Pelacur yang memiliki lebih banyak uang dalam karangan bunga daripada membuat seluruh keluarga tetap nyaman, kadang-kadang duduk di rumput selama satu jam, memeriksa bunga sederhana yang namanya dia kenakan.[1]

 

 

PELITA HATIKU

KARYA : MARYAM NURUL AFIFAH

 

dalam pertapaan

keheningan memijak

menyusuri tapak hati yang penuh onak

berkeping jarak sauh terlempar

 

disemua malam

aku selalu terjaga olehmu

kau dekapi diriku

dari ketakutan yang menerkam

 

airmata tertumpah di pangkuanmu

mengingat waktu yang melelahkan

untuk kau lalui sepanjang tahun

 

sembilan bulan aku dalam kandunganmu

sesak mengintip udara nyata

kita saling merasa

merangkum frase kerinduan

 

ada rahasia yang tersembunyi

dibalik wajah sendu

raut usiamu yang semakin renta

masih merangkul masa kecil

 

tubuhku yang penuh debu

kau basuh dengan air kehangatan

mengusap wajahku yang usang

menyeka hidungku dengan balutan kasihmu

 

Tuhan telah menanggalkan tentang kita

dari hubungan darah yang takkan terpisah

 

ibulah itu mutiara dihatiku

cindera permata semahal apapun,

tak akan mampu menggantikan tempatmu

dan tak kan sanggup membalas kasihmu

yang tiada pernah bisa terhitung[2]

 



[1] https://jagokata.com/kata-bijak/kata-karangan.html

[2] http://maalhikmahkarangmojo.blogspot.com/p/karya-santri.html

bagus kan? ayo komen

0 Komentar