Silaturahmi Keluarga Besar Pesantren Terpadu Al Mujaddid ke Pesantren Tgk. Chik Oemar Diyan

Pesantren Terpadu Al Mujaddid Kota Sabang mengadakan silaturahmi dan rihlah Dewan Guru ke Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan, Krueng Lamkareung, Indrapuri, Aceh Besar, Kamis, (22/12/2022), Kemarin.

Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Pimpinan Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan Ust. H. M. Yamin Ma’shum dan pengurus Ponpes Oemar Diyan. Pesantren Terpadu Al-Mujaddid merupakan sebuah Lembaga Pendidikan Islam Terpadu milik Pemerintah Kota Sabang yang mengintegrasikan kurikulum Pesantren Modern Gontor dan kurikulum Pendidikan Nasional.

Dalam sambutan tersebut, Ust Yamin Ma’shum menceritakan sedikit mengenai sejarah berdirinya Pesantren Tgk. Chiek Oemar Diyan. Menurutnya, pada dasarnya Pesantren Oemar Diyan didirikan hanya untuk putri dengan nama Pesantren Putroe Krueng Lamkareung, namun seiiring berjalannya waktu dan permintaan masyarakat sekitar, maka pesantren ini berubah menjadi pesantren modern.

“Nama Tgk. Chiek Oemar Diyan itu sendiri dipilih berdasarkan dari nama Ulama Besar Aceh Tgk. Chiek Oemar yang merupakan kakek buyut dari bapak H. Sa’aduddin Djamal. Pendiri pesantren ini merupakan keturunan dari Abu Lam U, karena lokasi pesantren terletak di Indrapuri maka diambillah nama Tgk. Chiek Oemar yang merupakan ayah dari Abu Lam U dan Abu Indrapuri yang menetap di kampung Yan Kedah Malaysia dan Bahkan menutup hidupnya di kampung Yan tersebut, dan untuk mengabadikan daerah dan tempat tinggal Tgk. Chiek Oemar maka diambillah nama tersebut yang merupakan kombinasi dua kata Di Yan (Diyan).” Ujar Ust Yamin




Ust Irsalullah Yusuf.,S.Th.I, Pimpinan Pesantren Terpadu Al Mujaddid juga berbagi kisah keterkaitan emosionalnya dengan Pesantren Oemar Diyan. Menurutnya, pesantren Oemar Diyan menjadi besar, tak lain karena usaha dari orang-orang yang hebat dan berintelektual. Ia menjelaskan tujuan dan maksud kedatangannya, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan agar bisa diterapkan di Pesantren Al Mujaddid.

“Sebetulnya ada hal yang luar biasa kenapa kita sampai disini. Yang pertama saya punya emosional dengan Oemar Diyan, karena keluarga saya tinggal didaerah indrapuri, dan pernah sekolah di MIN lampupok. Sehingga hubungan emosional itu masih sangat melekat. Saya melihat kenapa Oemar Diyan menjadi besar, tak lain karena ada usaha dari orang-orang besar yang beritelektual. Oemar Diyan besar bukan karena gratis dari Allah, tapi Oemar Diyan besar karena ada usaha dari orang-orang hebat. Motor penggeraknya, ruhnya, adalah orang-orang yang berfikir untuk kemajuan.” Ujar Ust Irsalullah

Dalam diskusi tersebut, Ust dan Ustzh dari Pesantren Terpadu Al Mujaddid dipersilahkan untuk menanyakan hal perihal tentang Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan. Rika Rahman.,S.Pd menanyakan bagaimana bagian pengasuhan menghadapi walisantri ketika anaknya tidak diizinkan untuk pulang dikarenakan beberapa hal.

“Memang cara menghadapi wali murid itu berbeda-beda, tidak mengerti kita beri arahan. Kita beri arahan pertauran-peraturan yang harus dipatuhi ketika anaknya menempuh pendidikan di Pesantren seperti ini. kita kasih pengertian, kalau tidak urgen ya kita beri pengertian.” Ujar Ust Nazar

Nanda Tripartama.,S.E yang merupakan pengurus Pesantren Terpadu Al Mujaddid juga menanyakan bagaimana menghadapi walisantri yang ingin anak-anaknya dapat menjadi seorang hafiz ketika menjadi alumni, sedangkan fokus Pesantren Modern tak hanya fokus dalam bidang tahfiz. Menurut Ust Yamin Ma’shum, sebagai seorang guru harus memahamkan orangtua wali, bahwa semua anak tidak cenderung dengan tahfiz. Masing-masing anak memiliki kecenderungan dibidang masing-masing

“Kita sebagai guru harus memahamkan setiap orang tua bahwa setiap ada memiliki kecenderungan dibidang masing-masing. Namun di Pesantren Oemar Diyan, kita mempunyai ekstrakulikuler tahfiz, dan itu perlu penyeleksian lagi. Ketika kita melihat santri tersebut cenderung dalam bidang tahfiz maka kita masukkan ke dalam ekstrakulikuler tersebut untuk mengasah kemampuannya. Semua orang tua mau anaknya yang terbaik, cuman kita beri kepahaman kepada orang tua tersebut dimana kecenderungan anak.” Ujar Ust Yamin

Dalam penutupan, Ust Irsalullah Yusuf.,S.Th.I berharap silaturahmi ini tetap berlanjut dan dapat menjadi motivasi generasi-generasi muda Pesantren Terpadu Al Mujaddid dapat berfikir bagaimana mengembangkan pondok, bagaimana ruh itu hidup seperti Pesantren Oemar Diyan.

“Semoga silaturahmi dan rihlah dewan guru ke Pesantren Oemar Diyan dapat menumbuhkan, memotivasi generasi-generasi muda Al Mujaddid dapat berfikir bagaimana mengembangkan pondok, bagaimana ruh itu hidup seperti Pesantren Oemar Diyan. Bisa meledak potensi oleh kawan-kawan yang berhadir. Kami dari Pesantren Al Mujaddid mengucapkan terimakasih banya atas penjamuannya, kami mohon maaf jika ada perilaku kami kurang berkenan, kami kesini ingin berguru, walaupun tidak langsung, mudah-mudahan ada postifinya. Ujar Ust Irsalullah.




 

0 Komentar