KIM diadakan untuk memperkenalkan para santri lebih dekat dengan alam, di mana mereka diajarkan keterampilan bertahan hidup, mulai dari mendirikan tenda hingga pembongkarannya. Kegiatan ini tidak hanya menekankan pada kemampuan teknis, tetapi juga pada pembentukan karakter yang tangguh dan penuh inisiatif dalam menghadapi rintangan yang ada.
Sepanjang acara KIM, para peserta dihadapkan dengan berbagai tantangan fisik dan mental. Beberapa santri mengalami cedera ringan dan jatuh sakit akibat kerasnya latihan. Meski begitu, semangat juang para peserta tidak surut. Dengan penuh ketekunan dan dedikasi, mereka terus mengikuti setiap rangkaian kegiatan hingga tuntas. Ini menjadi bukti nyata bahwa KIM adalah wadah yang efektif untuk mengasah ketahanan diri dan mental para santri.
Pada tanggal 31 Agustus 2024, acara KIM ditutup dengan meriah melalui kegiatan Api Unggun Gembira, yang menjadi simbol kebersamaan dan pencapaian setelah melewati rangkaian tantangan yang berat. Api unggun yang menyala terang di tengah malam menjadi momen berharga bagi seluruh peserta, sebagai lambang kemenangan atas segala rintangan yang telah mereka lalui.Kegiatan KIM di Pesantren Terpadu Al-Mujaddid ini mendapat apresiasi positif dari para peserta dan pihak pesantren. Dengan adanya KIM, diharapkan para santri tidak hanya mampu menjadi pribadi yang lebih berani dan mandiri, tetapi juga siap menghadapi segala tantangan di masa depan.
Sumber berita : Hilwa Amelia Faumi (Jurnalis Muda Kelas 2 KMI)
Penulis : Annisaa Ul-Qubra Assalwa (Jurnalis AMT, Kelas 4 KMI)
bagus kan? ayo komen
0 Komentar